Malam, 16 mei 2012. Kakakku semuanya keluar jalan-jalan, nda
tau kenapa saya nda mau ikut. Udara malam itu beda menurut saya, dinginnya
lain. Tidak lama setelah itu papa kedatangan tamu yang mau terapi papa. Perasaanku
mulai lain, saya nda tau papa bicara apa dengan orang itu, yang saya dengar
hanya papa bilang “biar meninggalnya dirumah saja”. Mungkin papa nda sadar
kalau saya mendengar itu, saya langsung lari ke wc dan menangis disana. Malam itu
memang berbeda buat saya :’( malam itu papa minta dibelikan ikan bakar. Sudah beberapa
hari ini papa minta itu, tapi nda dituruti karena papa kolestrol. Tapi entah
kenapa malam itu semuanya seakan lupa penyakit papa, kakakku belikan ikan bakar
dan papa makan dengan sangat lahapnya. Saya malahan sedih melihat papa makan
seperti itu. Kakakku tanya “bagaimana pa? Sudah enak?” papa jawab “sudah. Ringan
sudah rasanya papa”. Saya yang dengar itu nda percaya, saya tau papa bohong. Saya
bilang ke papa “ minum obat pa, papa tidur dikamar saja. Supaya cepat sembuh. Bagaimana
nanti kita kesolo kalau papa belum sehat?” papa jawab “papa sudah sehat nanti
kalau temani ama berangkat”.
Nda tau kenapa saya nda mau jauh-jauh dari papa saat itu,
saya mau lihat papa tidur. Tapi saya takut kalau papa sedih saya terlalu
mengkhawatirkannya. Saya masuk kamar, saya dengar papa mengorok kuaaaaat
sekali. Yang ada dipikiranku, papa memang sudah baikkan, dan sekarang papa
sudah tidur dengan nyenyak J
Kamis, 17 mei 2012. Pagi hari tepat pukul 6 pagi saya
terbangun karena mendengar suara mama yang membangunkan kakak ipar saya. Mama bilang
“Ilam, tolong lihat papa. Kenapa nda bisa dibangunkan?”. Saya terkejut, tapi
karena saya masih mendengar suara papa mengorok, jadi saya cuek saja. Mungkin karena
pengaruh baru bangun, sehingga saya masih belum sadar apa yang sedang terjadi. Tidak
lama setelah itu, saya mendengar kakak perempuan saya, umi menagis sambil terus
ngomong “papa, bangun pa. Bangun”. Kemudian saya sadar, sesuatu telah terjadi. Saya
menangis, terus menangis dan berdoa. “Ya Allah, jangan biarkan dia pergi. Hanya
dia lelaki yang saya cintai. Saya tahu, sudah seminggu ini papa sakit, tapi seandainya
saya bisa memohon, bolehkah semua ini ditukar ? bolehkah saya yang merasakan
kolesterol jahat dan darah tingginya?. Mungkin
saya mulai gila, tapi itu yang saya minta. Bolehkah saya yang menggantikan
posisinya sekarang? Bolehkah saya yang merasakan semua sakit itu?” air mataku
terus keluar, sampai mama masuk kamarku dan bilang “jangan menangis ama,
kasihan papa”. Tau apa yang ada dipikiranku saat itu? Sedih!! Menangisku makin jadi,
setauku jika ada yang mengatakan hal seperti itu berarti orang yang dimaksud
akan pergi selamanya :’(((((( ! saya keluar kamar, saat itu papa tidur diruang
tamu. Saya hanya melihat mama dan semua kakakku berada disampingya, mengucapkan
“laa ilahaa illallah”. Tangisanku tidak berhenti, maksud kalian mengucapkan ini
apa? Apa kalian mengikhlaskan papa begitu saja? yaAllah sedih sekali rasanya! Papa
yang selalu bisa buat saya tenang, hanya dia yang paling saya sayang lebih dari
siapapun, tolong jangan ambil dia!!
Jam setengah 7 pakdeku datang,
mereka membawa papaku kerumah sakit. Tapi saya nda ikut, jujur saya takut
sekali melihat papa seperti itu. Tidak mampu rasanya melihat orang yang sudah
bersamaku selama hampir 18 tahun ini terbaring dengan suara mengorok yang sangat
keras dan tidak bisa bangun! Setelah semua orang pergi, saya masuk kamar. Tangisanku
pecah lagi :’(( tidak tau kenapa didalam otakku terpikir kalau papa akan segera
pergi. Saya menagis seperti orang gila. Kejadian-kejadian
kemarin bersama papa buat saya semakin
merasa takut. Saya takut kalau hari itu juga saya akan kehilangan sosoknya. Saya
takut kalau dia tidak ada lagi sampai saya sukses. Saya terus berdoa, yaAllah,
jika ada yang harus pergi, biarkanlah itu saya. Saya rela meninggal asalkan
papa akan baik-baik saja :’( saya rela merasakan sakitnya asalkan papa akan
kembali seperti semula! Papa masih sangat dibutuhkan sedangkan saya tidak, jadi
tolong ambil saja saya yaAllah! yaAllah masih berapakah waktu yang saya miliki
untuk berada didunia ini? Bisakah sisa waktuku itu diberikan kepapa? Bisakah saya
saja yang kau ambil yaAllah :’((((
Saya sangat sedih saat kakakku
pulang ambil pakaian ganti papa dan bilang kalau papa masih belum sadarkan
diri. Tidak tau kenapa saat itu juga saya bersih-bersihkan rumah. Saya merasa
jahat sekali melakukan itu yaAllah, saya ikut merelakan kalau papa mau pergi :’(
setelah itu kakakku sms, bilang “papa msih d ICU, ama berdoa terus saja. Semoga
papa cepat baik-baik saja.” Ingin sekali saya baca yasin saat itu, tapi
kemudian saya berpikir jika saya membacakan itu untuk papa, berarti saya sangat
mengikhlaskan kalau papa harus pergi. Saya kembali memohon sama Allah. Akan jadi
apa saya nanti jika ditinggal papa? Hanya papa yang membela saya dirumah ini. Hanya
papa yang mengizinkan saya untuk kuliah diluar kota, bulan depan kami akan
berangkat, jadi kumohon yaAllah sembuhkan papa!
Tiba-tiba saja diotakku muncul
kejadian-kejadian aneh yang terjadi akhir-akhir ini. Teringat waktu papa bilang
ke saya “menurut sama mamamu, jangan
membantah lagi, mama yang sekolahkan ama”. Dalam hati saya bilang “ masih ada
papa kok”. Waktu saya bilang kepapa “pa, pengumumanku tanggal 26, bertepatan
dengan 18 tahunku. Takut sekali rasanya”. Papa cuma bilang “ama mau apa di18tahun?”
setelah itu papa nyanyikan lagu Happy Birthday ke saya sambil tepuk tangan dan
saya tidak bisa jawab apa yang saya mau di18tahun itu dari papa. Beberapa minggu
yang lalu, 4hari berturut-turut saya mimpikan papa. Saya semakin takut yaAllah saya takut kalau itu
pertanda buruk.
Habis dzhuhur mama dan
keponakanku, sifa pulang dari rumah sakit. Sifa bilang ke saya “eyang kakung
bobo terus dirumah sakit, nda mau dia bangun ama. Disuntik suster terus”. Kata-kata
anak berumur 3tahun itu mampu membuat saya meleleh lagi :’((( yaAllah, bisakah
kau bangunkan papa saat ini juga ?
Jam setengah 2an kakakku dirumah
sakit suruh saya datang kesana, bawa yasin. Agak tidak rela sebenarnya, tapi saya datang juga. Sepanjang jalan saya terus
berpikir bagaimana kalau papa tidak bangun lagi? Saya mencoba mengatakan saya
ikhlas, tapi setelah itu saya pasti marah dan mengatakan kalau saya harus
percaya papa pasti sembuh! Papa pasti akan tepati janjinya untuk temani saya ke
solo!
Sampai diruang ICU saya nda kuat,
saya menangis lagi. Sedih lihat semua peralatan medis yang terpasang ditubuh
papa :’((( kakakku bilang “jangan menangis ama, bacakan alfatihah ditelinga
papa”. Tapi saya nda sanggup, saya tidak mau ikhlaskan papa, papa nda boleh
pergi, pokoknya papa harus sembuh! Tidak masalah buat saya papa lama dirumah
sakit asalkan papa sembuh! Kemudian saya pegang tangan papa, sangat panas. Saya
bisik ditelinga papa sambil menangis “pa, ini ama. Papa cepat sembuh ya, bulan
depan kita berangkat kesolo bareng sama eyang . papa nda lupa itukan? “ saya berjalan ketempat perekam jantung papa,
saya nda mengerti itu maksudnya apa tapi saya kasihan melihat papa tersiksa
begitu saya
pegang kakinya papa, dingin sekali yaAllah. Apakah malaikat maut telah datang? Saya
keluar ruangan, menangis terus menerus :’(( sedikit tenang perasaanku, dalam
hatiku seperti berbicara. Ada yang bilang “ikhlaskan saja ama, kasihan papa
seperti ini.” Tapi yang lain bilang “jangan! 9hari lagi saya 18tahun dan pengumuman,
saya mau papa melihat itu!”
Saya masuk ruangan lagi, saya
bisikkan alfatihah ditelinga papa, ya! Saya mencoba menerima, mencoba ikhlas
kalau Allah mau panggil papa sekarang. Saya keluar lagi, bercerita sama
tanteku. Dalam hati saya ngomong yaAllah, sembuhkan papa. Kasihan papa seperti
itu. Sekarang saya ikhlas apapun yang terbaik. Kalau memang waktunya papa
selesai, silahkan yaAllah. insyaAllah saya cukup kuat
Tidak lama setelah saya ngomong
begitu, omku panggil kakakku masuk. Saya deg-deggan sekali yaAllah saya tanya ke tanteku “papa
kenapa?” tanteku Cuma bilang “keadaannya papa menurun, bacakan alfatihah ama”
saya Cuma bisa menangis :’(((( apakah papa benar-benar selesai saat ini juga?. Kakakku
suruh saya masuk, minta maaf sama papa sebelum papa pergi! Saya hanya bisa
menangis dan menangis yaAllah :’((( saya bisik kepapa “pa, ama minta maaf. Ama janji
nda nakal lagi, ama janji akan jaga mama disini, ama nda mau kuliah diluar, ama
mau disini sama-sama mama saja. Tepat saat itu saya lihat airmata keluar dari
mata papa, papa menangis! Ada sedikit harapan dihatiku, suster melakukan semua
usaha yang bisa dia lakukan. Untuk pertama kalinya, hal yang biasanya saya
nonton di tv sekarang saya saksikan didepan mataku sendiri dan yang
mengalaminya papaku sendiri :’(( sakit sekali hatiku saat dengar perekam
jantung itu berbunyi panjang. Dokter datang dan bilang papa sudah pergi :’((
Saya bisa apa sekarang? Papaku sudah
nda ada, saya jadi yatim. Kejadiannya cepat sekali! Tepat 15:15 papa pergi,
tidak lama setelah saya datang kerumah sakit. Apakah memang saya yang papa
tunggu? Apakah karena saya yang susah untuk ikhlas? Seandainya saya nda iklhas,
apakah papa masih tetap ada disini? Apakah papa tidak akan meninggal? yaAllah
kenapa rasanya sakit?
Saya cium papa saat itu, saya tidak
mau menangis. Karena yang saya baca dibuku, tangisan kita adalah hal yang
sangat menyakitkan untuk orang yang meninggal itu! Saya mencoba kuat seperti
mama yang tidak menangis didepan papa, saya mencoba kuat! Saya berjanji akan
jaga mama, dan bagaimana saya bisa menjaga mama kalau saya juga menagis?!!!
Saya pulang kerumah terlebih
dahulu, menangis sepuasnya, menerima semua pelukan yang semakin membuat saya
sedih, sampai akhirnya jenazah papa tiba dan untuk pertama kalinya saya melihat
mama menagis :’( saya ingin peluk mama saat itu, tapi saya tau saya nda bisa,
karna saya pasti juga akan menangis:’((((
yaAllah kenapa rasanya sakit
sekali? Kenapa kehilangan itu sakit? Saya belum pernah ditinggalkan begini, dan
kenapa pertama kalinya merasakan harus papa yang duluan pergi? yaAllah saya
masih ingin lihat papa bangun. Mana saya kepikiran kalau semalam itu terakhir
kalinya saya berbicara sama dia?
yaAllah, saya tau papa sudah
tenang, sudah tidak rasakan sakit lagi, papa bahagia itu yang terlihat diwajah
papa, papa senyum dengan indah, papa hanya seperti sedang tidur
jumat, 18 mei 2012. Pemakaman papa,
yaAllah kenapa sakit sekali saat lihat papa diangkat untuk diamandikan? Apalagi
saat sifa tanya “kenapa eyang bobo dikasih mandi?” yaAllah taukah dia kalau dia
tidak akan bertemu eyangnya lagi? yaAllah, saat papa dibungkus kain kafan,
disholatkan dan dikuburkan, kenapa saya seperti belum percaya? yaAllah, maafkan
saya. Tapi kenapa kau ambil dia? Kenapa kau biarkan saya rasakan sakit yang
teramat sangat ini yaAllah? :’((((((
saya bersyukur, setelah
penguburan. Suasananya sejuk, tapi saya tidak berhenti menangis yaAllah :’(((((
. belum percaya kalau saya tidak akan bertemu sosok lelaki yang sangat saya cintai
itu lagi. yaAllah, saya tidak sanggup baca yasin! Tidak pernah terbayang saya akan
baca yasin untuk papaku yaAllah :’(
yaAllah tolong ampuni dosa-dosa
papa, terima amal baiknya, masukkan dia kesurga, lapangkanlah kuburnya, terangi
kuburnya, sampaikan salamku, pertemukan kami nanti disurga. Amin
sabtu, 26 mei 2012. Tidak pernah
terbayang, untuk pertama kalinya ulangtahun tanpa papa, kelulusan tanpa papa,
yaAllah semoga papa bisa rasakan kesenanganku ini.jika dia masih ada, pasti dia
yang akan antusias mendengar cerita kelulusanku
yaAllah seandainya kau masih
berikan waktu, seandainya kau bisa kembalikan kewaktu papa tanya “ama mau apa
di18tahun?” saya mau jawab “ saya mau papa tetap disini sama saya, tetap temani
saya sampai saya sukses nanti, tetap disampingku sampai saya yang akan duluan
pergi, bukan papa!”
tapi saya tau, semuanya nda
mungkin terulang. Saya yakin papa bahagia saat lihat saya bahagia. papa akan selalu ada
walaupun saya nda lihat .
I LOVE YOU PAPA