Welcome To My World

Rabu, 30 Mei 2012

kehilangan :'(


Malam, 16 mei 2012. Kakakku semuanya keluar jalan-jalan, nda tau kenapa saya nda mau ikut. Udara malam itu beda menurut saya, dinginnya lain. Tidak lama setelah itu papa kedatangan tamu yang mau terapi papa. Perasaanku mulai lain, saya nda tau papa bicara apa dengan orang itu, yang saya dengar hanya papa bilang “biar meninggalnya dirumah saja”. Mungkin papa nda sadar kalau saya mendengar itu, saya langsung lari ke wc dan menangis disana. Malam itu memang berbeda buat saya :’( malam itu papa minta dibelikan ikan bakar. Sudah beberapa hari ini papa minta itu, tapi nda dituruti karena papa kolestrol. Tapi entah kenapa malam itu semuanya seakan lupa penyakit papa, kakakku belikan ikan bakar dan papa makan dengan sangat lahapnya. Saya malahan sedih melihat papa makan seperti itu. Kakakku tanya “bagaimana pa? Sudah enak?” papa jawab “sudah. Ringan sudah rasanya papa”. Saya yang dengar itu nda percaya, saya tau papa bohong. Saya bilang ke papa “ minum obat pa, papa tidur dikamar saja. Supaya cepat sembuh. Bagaimana nanti kita kesolo kalau papa belum sehat?” papa jawab “papa sudah sehat nanti kalau temani ama berangkat”.
Nda tau kenapa saya nda mau jauh-jauh dari papa saat itu, saya mau lihat papa tidur. Tapi saya takut kalau papa sedih saya terlalu mengkhawatirkannya. Saya masuk kamar, saya dengar papa mengorok kuaaaaat sekali. Yang ada dipikiranku, papa memang sudah baikkan, dan sekarang papa sudah tidur dengan nyenyak J
Kamis, 17 mei 2012. Pagi hari tepat pukul 6 pagi saya terbangun karena mendengar suara mama yang membangunkan kakak ipar saya. Mama bilang “Ilam, tolong lihat papa. Kenapa nda bisa dibangunkan?”. Saya terkejut, tapi karena saya masih mendengar suara papa mengorok, jadi saya cuek saja. Mungkin karena pengaruh baru bangun, sehingga saya masih belum sadar apa yang sedang terjadi. Tidak lama setelah itu, saya mendengar kakak perempuan saya, umi menagis sambil terus ngomong “papa, bangun pa. Bangun”. Kemudian saya sadar, sesuatu telah terjadi. Saya menangis, terus menangis dan berdoa. “Ya Allah, jangan biarkan dia pergi. Hanya dia lelaki yang saya cintai. Saya tahu, sudah seminggu ini papa sakit, tapi seandainya saya bisa memohon, bolehkah semua ini ditukar ? bolehkah saya yang merasakan kolesterol  jahat dan darah tingginya?. Mungkin saya mulai gila, tapi itu yang saya minta. Bolehkah saya yang menggantikan posisinya sekarang? Bolehkah saya yang merasakan semua sakit itu?” air mataku terus keluar, sampai mama masuk kamarku dan bilang “jangan menangis ama, kasihan papa”. Tau apa yang ada dipikiranku saat itu? Sedih!! Menangisku makin jadi, setauku jika ada yang mengatakan hal seperti itu berarti orang yang dimaksud akan pergi selamanya :’(((((( ! saya keluar kamar, saat itu papa tidur diruang tamu. Saya hanya melihat mama dan semua kakakku berada disampingya, mengucapkan “laa ilahaa illallah”. Tangisanku tidak berhenti, maksud kalian mengucapkan ini apa? Apa kalian mengikhlaskan papa begitu saja? yaAllah sedih sekali rasanya! Papa yang selalu bisa buat saya tenang, hanya dia yang paling saya sayang lebih dari siapapun, tolong jangan ambil dia!!
Jam setengah 7 pakdeku datang, mereka membawa papaku kerumah sakit. Tapi saya nda ikut, jujur saya takut sekali melihat papa seperti itu. Tidak mampu rasanya melihat orang yang sudah bersamaku selama hampir 18 tahun ini terbaring dengan suara mengorok yang sangat keras dan tidak bisa bangun! Setelah semua orang pergi, saya masuk kamar. Tangisanku pecah lagi :’(( tidak tau kenapa didalam otakku terpikir kalau papa akan segera pergi.  Saya menagis seperti orang gila. Kejadian-kejadian kemarin bersama papa  buat saya semakin merasa takut. Saya takut kalau hari itu juga saya akan kehilangan sosoknya. Saya takut kalau dia tidak ada lagi sampai saya sukses. Saya terus berdoa, yaAllah, jika ada yang harus pergi, biarkanlah itu saya. Saya rela meninggal asalkan papa akan baik-baik saja :’( saya rela merasakan sakitnya asalkan papa akan kembali seperti semula! Papa masih sangat dibutuhkan sedangkan saya tidak, jadi tolong ambil saja saya yaAllah! yaAllah masih berapakah waktu yang saya miliki untuk berada didunia ini? Bisakah sisa waktuku itu diberikan kepapa? Bisakah saya saja yang kau ambil yaAllah :’((((
Saya sangat sedih saat kakakku pulang ambil pakaian ganti papa dan bilang kalau papa masih belum sadarkan diri. Tidak tau kenapa saat itu juga saya bersih-bersihkan rumah. Saya merasa jahat sekali melakukan itu yaAllah, saya ikut merelakan kalau papa mau pergi :’( setelah itu kakakku sms, bilang “papa msih d ICU, ama berdoa terus saja. Semoga papa cepat baik-baik saja.” Ingin sekali saya baca yasin saat itu, tapi kemudian saya berpikir jika saya membacakan itu untuk papa, berarti saya sangat mengikhlaskan kalau papa harus pergi. Saya kembali memohon sama Allah. Akan jadi apa saya nanti jika ditinggal papa? Hanya papa yang membela saya dirumah ini. Hanya papa yang mengizinkan saya untuk kuliah diluar kota, bulan depan kami akan berangkat, jadi kumohon yaAllah sembuhkan papa!
Tiba-tiba saja diotakku muncul kejadian-kejadian aneh yang terjadi akhir-akhir ini. Teringat waktu papa bilang ke saya “menurut sama mamamu,  jangan membantah lagi, mama yang sekolahkan ama”. Dalam hati saya bilang “ masih ada papa kok”. Waktu saya bilang kepapa “pa, pengumumanku tanggal 26, bertepatan dengan 18 tahunku. Takut sekali rasanya”. Papa cuma bilang “ama mau apa di18tahun?” setelah itu papa nyanyikan lagu Happy Birthday ke saya sambil tepuk tangan dan saya tidak bisa jawab apa yang saya mau di18tahun itu dari papa. Beberapa minggu yang lalu, 4hari berturut-turut saya mimpikan papa. Saya semakin takut yaAllah  saya takut kalau itu pertanda buruk.
Habis dzhuhur mama dan keponakanku, sifa pulang dari rumah sakit. Sifa bilang ke saya “eyang kakung bobo terus dirumah sakit, nda mau dia bangun ama. Disuntik suster terus”. Kata-kata anak berumur 3tahun itu mampu membuat saya meleleh lagi :’((( yaAllah, bisakah kau bangunkan papa saat ini juga ?
Jam setengah 2an kakakku dirumah sakit suruh saya datang kesana, bawa yasin. Agak tidak rela sebenarnya, tapi  saya datang juga. Sepanjang jalan saya terus berpikir bagaimana kalau papa tidak bangun lagi? Saya mencoba mengatakan saya ikhlas, tapi setelah itu saya pasti marah dan mengatakan kalau saya harus percaya papa pasti sembuh! Papa pasti akan tepati janjinya untuk temani saya ke solo!
Sampai diruang ICU saya nda kuat, saya menangis lagi. Sedih lihat semua peralatan medis yang terpasang ditubuh papa :’((( kakakku bilang “jangan menangis ama, bacakan alfatihah ditelinga papa”. Tapi saya nda sanggup, saya tidak mau ikhlaskan papa, papa nda boleh pergi, pokoknya papa harus sembuh! Tidak masalah buat saya papa lama dirumah sakit asalkan papa sembuh! Kemudian saya pegang tangan papa, sangat panas. Saya bisik ditelinga papa sambil menangis “pa, ini ama. Papa cepat sembuh ya, bulan depan kita berangkat kesolo bareng sama eyang . papa nda lupa itukan? “  saya berjalan ketempat perekam jantung papa, saya nda mengerti itu maksudnya apa tapi saya kasihan melihat papa tersiksa begitu saya pegang kakinya papa, dingin sekali yaAllah. Apakah malaikat maut telah datang? Saya keluar ruangan, menangis terus menerus :’(( sedikit tenang perasaanku, dalam hatiku seperti berbicara. Ada yang bilang “ikhlaskan saja ama, kasihan papa seperti ini.” Tapi yang lain bilang “jangan! 9hari lagi saya 18tahun dan pengumuman, saya mau papa melihat itu!”
Saya masuk ruangan lagi, saya bisikkan alfatihah ditelinga papa, ya! Saya mencoba menerima, mencoba ikhlas kalau Allah mau panggil papa sekarang. Saya keluar lagi, bercerita sama tanteku. Dalam hati saya ngomong yaAllah, sembuhkan papa. Kasihan papa seperti itu. Sekarang saya ikhlas apapun yang terbaik. Kalau memang waktunya papa selesai, silahkan yaAllah. insyaAllah saya cukup kuat 
Tidak lama setelah saya ngomong begitu, omku panggil kakakku masuk. Saya deg-deggan sekali yaAllah  saya tanya ke tanteku “papa kenapa?” tanteku Cuma bilang “keadaannya papa menurun, bacakan alfatihah ama” saya Cuma bisa menangis :’(((( apakah papa benar-benar selesai saat ini juga?. Kakakku suruh saya masuk, minta maaf sama papa sebelum papa pergi! Saya hanya bisa menangis dan menangis yaAllah :’((( saya bisik kepapa “pa, ama minta maaf. Ama janji nda nakal lagi, ama janji akan jaga mama disini, ama nda mau kuliah diluar, ama mau disini sama-sama mama saja. Tepat saat itu saya lihat airmata keluar dari mata papa, papa menangis! Ada sedikit harapan dihatiku, suster melakukan semua usaha yang bisa dia lakukan. Untuk pertama kalinya, hal yang biasanya saya nonton di tv sekarang saya saksikan didepan mataku sendiri dan yang mengalaminya papaku sendiri :’(( sakit sekali hatiku saat dengar perekam jantung itu berbunyi panjang. Dokter datang dan bilang papa sudah pergi :’((
Saya bisa apa sekarang? Papaku sudah nda ada, saya jadi yatim. Kejadiannya cepat sekali! Tepat 15:15 papa pergi, tidak lama setelah saya datang kerumah sakit. Apakah memang saya yang papa tunggu? Apakah karena saya yang susah untuk ikhlas? Seandainya saya nda iklhas, apakah papa masih tetap ada disini? Apakah papa tidak akan meninggal? yaAllah kenapa rasanya sakit?
Saya cium papa saat itu, saya tidak mau menangis. Karena yang saya baca dibuku, tangisan kita adalah hal yang sangat menyakitkan untuk orang yang meninggal itu! Saya mencoba kuat seperti mama yang tidak menangis didepan papa, saya mencoba kuat! Saya berjanji akan jaga mama, dan bagaimana saya bisa menjaga mama kalau saya juga menagis?!!!
Saya pulang kerumah terlebih dahulu, menangis sepuasnya, menerima semua pelukan yang semakin membuat saya sedih, sampai akhirnya jenazah papa tiba dan untuk pertama kalinya saya melihat mama menagis :’( saya ingin peluk mama saat itu, tapi saya tau saya nda bisa, karna saya pasti juga akan menangis:’((((
yaAllah kenapa rasanya sakit sekali? Kenapa kehilangan itu sakit? Saya belum pernah ditinggalkan begini, dan kenapa pertama kalinya merasakan harus papa yang duluan pergi? yaAllah saya masih ingin lihat papa bangun. Mana saya kepikiran kalau semalam itu terakhir kalinya saya berbicara sama dia?
yaAllah, saya tau papa sudah tenang, sudah tidak rasakan sakit lagi, papa bahagia itu yang terlihat diwajah papa, papa senyum dengan indah, papa hanya seperti sedang tidur 
jumat, 18 mei 2012. Pemakaman papa, yaAllah kenapa sakit sekali saat lihat papa diangkat untuk diamandikan? Apalagi saat sifa tanya “kenapa eyang bobo dikasih mandi?” yaAllah taukah dia kalau dia tidak akan bertemu eyangnya lagi? yaAllah, saat papa dibungkus kain kafan, disholatkan dan dikuburkan, kenapa saya seperti belum percaya? yaAllah, maafkan saya. Tapi kenapa kau ambil dia? Kenapa kau biarkan saya rasakan sakit yang teramat sangat ini yaAllah? :’((((((
saya bersyukur, setelah penguburan. Suasananya sejuk, tapi saya tidak berhenti menangis yaAllah :’((((( . belum percaya kalau saya tidak akan bertemu sosok lelaki yang sangat saya cintai itu lagi. yaAllah, saya tidak sanggup baca yasin! Tidak pernah terbayang saya akan baca yasin untuk papaku yaAllah :’(
yaAllah tolong ampuni dosa-dosa papa, terima amal baiknya, masukkan dia kesurga, lapangkanlah kuburnya, terangi kuburnya, sampaikan salamku, pertemukan kami nanti disurga. Amin 
sabtu, 26 mei 2012. Tidak pernah terbayang, untuk pertama kalinya ulangtahun tanpa papa, kelulusan tanpa papa, yaAllah semoga papa bisa rasakan kesenanganku ini.jika dia masih ada, pasti dia yang akan antusias mendengar cerita kelulusanku 
yaAllah seandainya kau masih berikan waktu, seandainya kau bisa kembalikan kewaktu papa tanya “ama mau apa di18tahun?” saya mau jawab “ saya mau papa tetap disini sama saya, tetap temani saya sampai saya sukses nanti, tetap disampingku sampai saya yang akan duluan pergi, bukan papa!”
tapi saya tau, semuanya nda mungkin terulang. Saya yakin papa bahagia saat lihat saya bahagia. papa akan selalu ada walaupun saya nda lihat . I LOVE YOU PAPA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar